"mesti ade dlm kalangan kamu yg menyuruh kepada kebaikan, menyeru kpd ma'ruf dan mencegah drpd kemungkran, dan merekalah golongan yg beruntung"ali-imran:" 104
Pengikut baginda yang merupakan generasi pertama, kebanyakan juga dari kalangan pemuda bahkan ada yang masih anak-anak. Mereka dibina oleh Rasulullah setiap hari di Daarul Arqam. Diantaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang paling muda ketika itu keduanya berumur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidillah (11), al Arqam bin Abi al Arqam (12), Abdullah bin Mas’ud (14) yang kelak menjadi salah seorang ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash (17) yang kelak menjadi panglima perang yang menundukkan Parsi, Jaafar bin Abi Thalib (18), Zaid bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khatab (26), Abu Ubaidah Ibnul Jarah (27), Bilal bin Rabbah (30), Abu Salamah (30), Abu Bakar Ash Shidiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), Ubaidah bin al Harits, yang paling tua diantara semua sahabat yang berusia 50 tahun.
Hasan al-banna:
”Sesungguhnya setiap umat yang ingin membina dan membangun dirinya, serta berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan membela agamanya, haruslah memiliki kekuatan jiwa yang dahsyat yang terekspresikan dalam beberapa hal sebagai berikut; tekad membaja yang tidak pernah melemah, kesetiaan yang teguh dan tidak dicemari oleh pengkhianatan, pengorbanan yang tidak terhalangi oleh keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan, serta penghormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan. Semua itu akan menghindarkannya dari kesalahan, penyimpangan, tawar-menawar, atau tertipu oleh ideologi lain.”
”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahawa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka merekai Itulah orang-orang yang fasik.”(QS,24:55)
Malangnya generasi muda Islam hari ini dipalit dengan pelbagai masalah jiwa yang kronik sehingga melemparkan mereka dengan seribu satu penyakit sosial. Sebutlah apa jenis penyakit sosial yang sedang melanda di negara kita, dadah, zina, anak luar nikah, arak, ponteng kelas, rempit, hiburan, pil khayal, couple, disko, malas, kes pukul, buli, buang anak, pergaulan bebas, sek bebas dan macam-macam lagi, pasti hero dan heroinnya adalah pemuda pemudi Islam. Kehidupan mereka jauh dari Al Quran dan madrasah didikan Rasulullah SAW. Apakah kita boleh merasa tenteram tatkala melihat generasi “bangkai bernyawa” bertebaran memenuhi alam ini? Sedangkan Rasulullah SAW ada bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Ya’la:
“Allah SWT amat takjub melihat pemuda yang tidak melakukan perbuatan ganjil dan menyeleweng.”
Apakah masih ada hero Islam kalangan pemuda yang mahu tampil membarisi barisan para penyeru kebenaran seperti yang pernah di bina oleh Rasulullah SAW?
Sesungguhnya kejayaan Islam masa lalu muncul kerana dakwah Islam ditunjangi oleh para pemuda Islam yang memiliki sikap perjuangan yang gigih, sanggup menyisihkan waktunya siang dan malamnya demi perjuangan Islam, maka demikian juga dengan masa depan Islam. Sunnatullah tidak berubah. Siapa yang unggul maka dialah yang memimpin. Umat Islam di masa lalu terutama para pemudanya unggul kerana mereka memeluk Islam secara kaffah, lurus aqidahnya dan taat pada syariat. Allah SWT berfirman yang bermaksud:
”Dan adalah janji dari Allah bahawa bumi ini akan diwariskan kepada hamba-Nya yang beriman dan beramal soleh,” (QS, 24:55).credit to langitilahi
No comments:
Post a Comment